Iria: Whitening Body Scrub (Cherry Blossom)

Pada suka scrubing (bukan clubing)?
Keka salah satu yang suka, tapi suka malas untuk memulai rutinitas mingguan ini.

Kali ini mau bahas sedikit scrub (atau lulur) yang Keka beli beberapa waktu lalu. Sudah hampir dua bulan, lulur ini belum habis juga karena Keka agak malas dengan kegiatan gosok-gosok. Lulur ini baru Keka gunakan 2x.

Bukan merk lokal, tapi harganya terjangkau. Masih dalam kisaran belasan ribu, meski sedikit lebih mahal dibanding merk lokal. Keka suka menggunakan sabun mandinya karena lembut di kulit Keka, jadi agak iseng coba body scrub-nya.

Kemasan dalam bentuk jar dengan diameter cukup lebar, terbuat dari plastik dan tidak terlalu spesial tapi Keka suka warna kemasannya. Tutupnya berputar, jadi bisa rapat dan lulur di dalamnya gak tumpah.

(Pertamax) Belanja di Lazada

Pertamax di blog ini adalah semacam postingan apa saja yang menyangkut hal atau pengalaman pertama dalam melakukan, merasakan, mempanca-indrakan sesuatu hmm... mungkin suatu saat nanti Keka akan menuliskan pengalaman malam pertamax Keka ya.

Nah kali ini Keka akan menuliskan sedikit tentang kesan pertamax berbelanja di Lazada. Buat yang katrok banget dan gak tahu, Lazada ini situs belanja online yang menyediakan barang mulai dari peralatan elektronik, handphone, peralatan rumah tangga, hingga fashion dan aksesoris. Cukup lengkap, hanya saja stok barang (apalagi barang yang Keka mau) kadang-kadang sering tidak tersedia. Harga barang rasanya cukup bersaing dengan harga-harga di toko offline atau toko online sejenis. Yang paling Keka suka dari Lazada adalah free ongkir untuk barang apa saja kecuali untuk barang di atas 5 Kg dan pengiriman di Indonesia bagian timur, selain itu juga bisa bayar cash di tempat (untuk barang di bawah Rp. 5 jt) dan pengirimannya cepat (syarat dan ketentuan berlaku).

 

Anime: Angel Beats

Bosen ngomongin dorama, J-music, make-up, makanan dan lain-lain, yuk ah beralih sejenak ngomongin anime (or cartoon like an awam people said =A= ).

Zaman dahulu kala, ketika seorang tuan putri Keka masih mengeyam pendidikan hingga S3 (SD, SMP, dan SMA), anime Jepang adalah satu dari sekian banyak tontonan di dunia ini yang sangat ia nikmati melebihi apapun. Setelah lulus S3, Keka masih sangat sukak sama yang namanya anime, tapi ya itu... waktu dan kesibukan lain membuat hobi satu ini terbengkalai.

Stasiun televisi juga sudah sangat jarang menayangkan anime bermutu lagi. Lazimnya, anime disamakan dengan kartun anak-anak, jadi banyak anime bagus yang tidak pernah mampir di tayangan televisi kita karena (mungkin) terlihat tidak pantas untuk ditontonan anak-anak. Padahal memang iya, anime umumnya adalah tontonan untuk remaja hingga dewasa di Jepangnya sonoh, walau banyak juga yang bisa dinikmati oleh semua umur. Jadi jangan samakan anime dengan kartun yang ada di Cartoon Network, Nickelodeon, Disney Junior, dll.

Cukup bisi-basinya.

Kali ini mau sedikit memperkenalkan anime bagus yang beberapa waktu lalu selesai Keka tonton. 1st season dari anime yang mengusung genre action, humor, drama, dan fantasy yang bercampur dengan unsur friendship, love, music, dan banyak lagi. Meski pada akhirnya setelah menyelesaikan 13 episode dari anime ini, yang Keka tangkap adalah sebuah anime tentang kegetiran di masa hidup yang terbalut humor dan tembak-tembakan.

[Intermezzo] Sendai Kamotsu: New Look!

DEMI TUHAAAANNNNN!!

Sherlock Holmes: A Study In Scarlet

Sumber gambar

Mulai merajinkan diri untuk membaca lagi. Setelah menghilangkan budget untuk membeli buku, solusinya adalah pergi ke perpustakaan umum daerah. Meski koleksi fiksi terjemahannya tidak terlalu banyak, tapi lumayanlah. Kalaupun memang ada buku yang Keka pengen, Keka akan dengan senang hati menyisakan uang jajan. Karena membaca itu lebih penting daripada berdandan dan berganti-ganti penampilan dengan baju dan sepatu baru, tapi makan lebih penting lagi sih :v

Novel fiksi terjemahan yang Keka temukan di perpusda. Pasti sudah gak asing dong dengan kisah-kisah detektif fiksi Sherlock Holmes yang terkenal ini. A Study In Scarlet adalah buku pertama petualangan detektif eksentrik ini dengan sahabat karibnya, Dr. Watson. Sudut pandang cerita tentu saja dari Dr. Watson.

Kisah diawali dari Dr. Watson yang sedikit menceritakan kehidupan awalnya sebelum bertemu dengan Holmes. Awal penceritaan yang baik dan tidak bertele-tele sehingga tidak membuat pembaca bosan.