Sabtu kemarin, setelah berkutat dengan setumpuk cucian, akhirnya Keka menyempatkan diri lagi untuk masak. Hihi... sakingnya jarang masak, kalau masak-walaupun bukan menu spesial-jadinya terasa spesial.
Sehari-harinya untuk bento, kadang Keka hanya bikin dadar telur sebagai pelengkap nasi dan sayur yang sudah disediakan mami. Kalau gak ada yang bisa dimakan aja baru ujug-ujug masak. Itupun masakan ringkas yang bisa dimasak dalam 30 menit. Karena itulah, Keka hanya 'ahli' memasak makanan yang sejenis oseng-oseng :D
Dan kemarin, adek bawa pulang kerang dari pasar. 8k IDR satu kilo. Masih ada rumahnya. Setelah dicuci bersih, kerangnya Keka rebus dengan serai yang dimemarkan, kunyit, dan perasan jeruk. Kemudian setelah mendidih, Keka angkat, tiriskan, kemudian isinya dikeluarkan dari cangkang.
Bumbu untuk memasak kerang ini yang Keka gunakan kemarin hanyalah...
5 siung bawang putih, 1 ruas jahe dan kunyit, 1 batang serai yang dimemarkan, daun bawang 1 batang iris-iris dan 3 buah cabai hijau besar iris-iris. Tambahan lainnya hanya sedikit air, gula, dan garam.
4 porsi untuk makan siang. Keka ambil bagian Keka duluan :D
Rasanya... lumayaannnn... hahaha...
Sore harinya Keka pergi belanja kebutuhan dapur, mandi, dan mencuci. Minta temenin Sou-yan (kareshi), lalu pergi makan ini...
Salad buah dan sekoteng. Salad buahnya sih Keka suka (bangettt), sekotengnya juga, tapi kata Sou-yan, jahe sekotengnya terlalu terasa, jadi panas banget di tenggorokan. Padahal ya begitu itu rasanya sekoteng -__-
Nasi gorengnya kurang terasa bumbunya. Masih enakan Keka mah kemana-mana kalau buat, makanya kalau makan nasi goreng ini, Keka tambahin kecap, dan sambal botol. Sou-yan lagi sakit (tapi tetap Keka paksa nemenin belanja), jadi makannya dikit, mau muntah katanya. Mungkin karena Keka jejelin sekoteng juga. Terus ibu kasirnya (sepertinya pemilik tempat makan itu) nanya, kenapa nasi gorengnya gak dihabisin? Gak enak mau bilang kalau nasi gorengnya 'anyep', jadi Keka bilang aja kalau Sou-yan makannya memang sedikit. Hihi..
Kemarin juga, akhirnya Keka bisa internetan lagi. Internetnya nyambung lagi. Yay, kampai!
Dan hari ini mau masak udang, adek udah pergi ke pasar lagi, Keka titip udang sama buah elay.
Buah elay adalah buah asli dari Kalimantan. Mirip seperti durian tapi warnanya lebih kuning, mendekati orange. Ini termasuk buah hutan, dan Keka lebih suka elay daripada durian karena baunya gak terlalu menyengat, dan kandungan alkoholnya rendah (atau malah gak ada) jadi katanya sih aman dikonsumsi bahkan oleh ibu hamil sekalipun.
Sama seperti durian, buah ini munculnya musim-musiman. Kalau musim durian, biasanya juga musim buah ini. Ada juga durian elay, persilangan antara durian dan elay. Buah durian elay ini menurut Keka lebih enak daripada durian biasa, tapi lumayan mahal dan di Balikpapan sendiri juga jarang ditemukan di pasaran.
Ada yang pernah makan elay?
Enak lhoo... ^^
0 comments:
Post a Comment