Tuesday, August 19, 2014

Tentang Cosplay dan Norma Kesopanan

Jadi Keka sekedar lihat-lihat share-an beberapa teman di soc-med. Karena pada dasarnya Keka ini kepo, ujung-ujungnya ya cari tahu juga. Singkat cerita, kemarin itu kan (kalo gak salah tanggal 15 - 17 Agustus 2014) ada gelaran internasional yang namanya Anime Festival Asia disingkat AFA. Karena diadakan di Indonesia, singkatannya jadi AFAID.

Ini acara rutin dan setahun mungkin bisa dua kali di negara Asia yang berbeda. Indonesia kayaknya udah kebagian dua kali (cmiiw). Acaranya sendiri menurut Keka ya keren, sebatas lihat sekilas liputannya di channel ANIMAX. Ada artis dan band Jepang yang perform (tahun ini ada T.M. Revolution *nangis*), ada seiyuu (dubber) juga kayaknya. Dan yang paling utama sepertinya ya acara cosplay. Banyak cosplayer, baik yang mau ikut turnamen ataupun yang sekedar lalu lalang. Pengen sih sekali seumur hidup lihat acara beginian. Yah kasian aja kita hanya orang daerah.

Nah terus, baru-baru ini lagi ada 'pergunjingan' hangat di kalangan mereka yang emang suka cosplay, ataupun yang sekedar suka ngepoin dan tau-tau gitu aja tentang dunia cosplay Indonesia.


Salah satu oknum (pilihan katanya kok gak enak) pelaku cosplay, ada yang.. yah... gitu deh. Jadi bahan pergunjingan lantaran pemilihan kostumnya yang terbuka. Ada yang pro, otomatis ada yang kontra. Biasalah. Sekarang jamannya emang pada seneng serba diselisihkan. Gak pada seneng gitu ya kalo sejalan. Beda lebih asik katanya. Tapi ujung-ujungnya ribut juga. Ahh.

Pendapat emang boleh beda ya. Tapi jaman sekarang susah mau menghormati pendapat yang beda itu. Atau emang udah dari dulu begitu, tapi kitanya aja yang gak nyadar!?

Dasarnya kepo kalik ya... Keka googling dah gambar tu anak. Nemu sih, tapi ya gak full, cuman mukanya doang. Padahal pengen lihat kostum yang dia pake, kostum yang jadi sumber masalah itu. Masuk ke artikel satu, keluar, dan masuk ke artikel lainnya (kebanyakan ditulis dalam bentuk opini pribadi dalam blog), akhirnya ketemu juga. Satu gambar yang biasa saja. Terlalu biasa malah. Si cosplayer cewe pose sama pacarnya yang cowo.

Sayang gak nemu foto lainnya, foto 'ala cosplayer' yang normalnya keren karena kebanyakan di foto oleh fotografer profesional.

Dari foto dalam keadaan biasa itu, Keka gak mau juga komentar bahwa cosplaynya gak keren. Kalau mau menilai dari hanya foto itu sih... Keka menilainya cewe tersebut cuman cosplay pake daleman (underwear) warna putih dan pake wig. Gak ada yang istimewa dilihat dari pemilihan bahannya. Bahkan di foto itu juga kelihatan gak bermake-up (atau mungkin udah luntur). Seperti kekurangan modal sih Keka lihatnya, gak cukup modal dan waktu buat bikin kostum. Duh maaf ya...

Keka bukan cosplayer, pernah 'dimarahin' cosplayer karena ngasih komen. Gak bisa cosplay aja ngomentarin orang cosplay, situ oke!?

Lah,
Masa sih orang gak boleh komen masakan yang dimakannya kurang enak lantaran dia gak bisa masak!? :v

Saking penasaran, Keka googling lagi gambar karakter yang dicosplay-in dengan tema seperti yang dimaksud cewe itu. Entah salah ngetik keyword atau apa, Keka malah bingung sendiri sebenarnya kostum mana yang dicosplay-in cewek itu??

Rasanya gak mirip ini (kalau memang ini yang dicosplaykan)

source
Atau kayak cosplayer ini (link - foto cosplaynya oke-oke. Artistik)


Btt,
Kalau mau dibilang tampil terbuka demi totalitas, maaf aja nih, berdasar dari foto yang Keka lihat, totalitas cewe itu dalam ber-cosplay belum terlihat. Maaf ya... ini hanya pendapat, dan bisa saja berubah seandainya Keka melihat foto dia yang emang total pose dengan segala kelengkapan kostumnya.

Mungkin yang jadi pergunjingan bukan melulu karena kostum yang dia pake, tapi lebih kepada tutur bahasanya yang 'memancing' orang untuk menggunjing.

Kalau Keka sendiri misalnya mau jadi cosplayer yang kudu 'sexy' sayangnya gak sexy dan gak mau tampil sexy, tar aja cosplay sexynya depan suami, Keka akan mengabaikan seratus persen omongan orang. Cuek bebek. Gak perlu membalas dengan tutur bahasa yang kesannya kok nyombong. Kalem aja. Kalau terpancing... ya berarti sebenarnya dia belum punya kepercayaan diri. Gitu aja sik.

Sama aja kayak cewe yang ngemall pake hotpants dan singlet, kalau diperhatikan orang lain atau dikasak-kusukin orang lain, eh.. dianya malah risih, harusnya sih pake baju kurung aja ke mallnya. Kamu 'membuka' dirimu, berarti kamu harus siap menjadikan dirimu konsumsi publik. Jangan marah kalau banyak mata keranjang yang merhatiin daerah pribadimu yang memang terbuka, atau ngasih komentar yang gak enak. Toh kamu sendiri yang memang sengaja menyiapkan umpan.

Duh kesannya Keka kayak menghakimi si oknum pelaku cosplay. Padahal gak semua orang 'seberani' dia.

Oke, rasanya ini melenceng dari judul.

Sebernarnya Keka mau menyampaikan opini tentang cosplay terbuka yang semakin marak di negara kita tercinta. Pantas gak sih??

Kalau Keka bilang sih, cosplay itu hak pribadi. Terserah kamu mau gimana kostumnya. Pantas dan tidak pantas itu adalah pandangan masyarakat yang melihatnya. Masalahnya, kamu siap gak mendengar pendapat miring dari masyarakat yang melihatmu dengan kostum itu? dan ingat, negara kita ini menjunjung adat ketimuran, sudah SEJAK DULU. Catet. Kalau merasa perlu aja sih.

Kita punya NORMA KESOPANAN, dan itu GAK ADA hubungannya sama agama tertentu. Hanya karena mayoritas agama di negara ini mewajibkan kaum wanitanya menutup aurat, bukan berarti jika masyarakat mencela gaya berpakaian seseorang terlalu terbuka, itu ada kaitannya dengan agama mayoritas atau agama apapun itu yang dimaksudkan.

Ada yang bilang, bedakan urusan agama dengan cosplay.

Hokeeh!

Gak ada yang ngomong agama, tapi dimana hilangnya NORMA KESOPANAN itu sodara-sodariku sekalian?? Tersapukah oleh arus westernisasi??

Kalian mau cosplay terbuka?? sah-sah saja, tapi menurut pendapat Keka, sebaiknya JANGAN di INDONESIA. Biarin aja orang luar kalau mau begitu, kita kasih lihat dong style kita sendiri. Ini lho budaya Timur itu. Kita gak buka-bukaan, tapi kita bisa tetap tampil keren! sip! Banyak toh kostum yang lebih tertutup justru keren, setahu Keka... cosplayer Indonesia yang menang di ajang cosplay luar justru cosplayer yang kostumnya full armor.

Terakhir,
Tentang cosplay hijab. Nyinyir ah.

Bukan gak boleh, tapi kalau menurut Keka sih sebaiknya jangan. Karena apa? Karena totalitasnya akan hilang. Karakternya berubah banget, sayang. Pasti ada lagi yang kontra. Capek ah dengar orang yang kontra mulu. Cosplay Sailormoon tapi berhijab, kalian hanya akan jadi bahan ketawaan. Serius.

Tapi kan pengen juga ikutan mejeng pake kostum di ajang cosplay walaupun berhijab. Oke. Kalau gitu bikin kostum original aja, yang tertutup. Dan jangan ganti kerudungmu dengan wig. Banggalah akan kerudungmu, sayang. Kalau kamu terinspirasi karakter tertentu, ambil poin pentingnya aja dari karakter itu. Bisa aplikasikan di make-up atau warna dominan kostum mu.

Contohlah mba Vindy
Biar hijaban, tapi bisa menciptakan karakter yang kuat hanya dengan make-up dan kostum penunjangnya tetap tertutup.

Ini hanya kreatifitas, bukan berarti mba Vin
pemuja satan :D
Mba, maaf fotonya dicomot gak ngemeng-
ngemeng dulu


Itu hanya pendapat Keka. Pendapat kalian boleh beda ya terserah, Yang penting jangan ada perang argumen di antara kita.

Sekian.

0 comments:

Post a Comment