J-Drama: Sugarless (2012)

Sumber gambar (link)

Dorama Jepang sepanjang 12 episode dengan durasi waktu kurang dari 30 menit per episode ini diangkat dari manga (komik) dengan judul yang sama karangan Masami Hosokawa (1st published in 2010 by Weekly Shōnen Champion). Ide cerita setipe film Crows Zero, tapi fokus cerita agak sedikit berbeda. Tokoh utama dalam dorama ini, yaitu Shiiba Gaku (diperankan oleh: Shirahama Aran) punya karakter yang menurut Keka unik.

Dikisahkan, Shiiba Gaku adalah murid pindahan yang masuk ke sebuah sekolah menengah atas bernama Kushima High School. Jangan dibayangkan sekolah ini sama seperti sekolah pada umumnya. Di sini hampir setiap hari terjadi perkelahian baik massal atau individual.
Apa peranan guru di sekolah ini? Sudah... gak usah dipikirkan. Sejauh 8 episode Keka menonton dorama ini, sama sekali gak ada satu orang guru pun yang nongol di dorama ini, kecuali dokter seksi di ruang kesehatan. Eh, itu sih bukan guru ya!? #abaikan

Sejak pertama menginjakkan kakinya di Kushima, Shiiba sudah menantang siapa saja yang menghalanginya untuk menduduki posisi TOP. Kalau kita melihat gayanya saat menantang satu sekolah, mungkin kita berpikir bahwa Shiiba adalah sosok yang kuat dalam bertarung. Tapi nyatanya dia sudah pingsan karena satu pukulan dari lawan yang biasa-biasa aja.

Well, kita sudah terbiasa melihat tokoh utama hero yang kuat. Melihat tokoh utama hero seperti Shiiba jadi bikin senyum-senyum. Kok ya ada tokoh utama yang pembualan minta ampun, percaya diri tinggi tapi lemahnya ampun-ampunan!?

Ok, this can only happen in Japanese manga, anime, dorama's story (maybe can happen in life? dunno).

Berkali-kali Shiiba bertarung dengan murid seangkatan atau senior, tetap aja Shiiba gak menunjukkan prospek yang lebih baik. Kalah lagi, lagi, dan lagi. Tapi dia tetap gak pantang menyerah untuk tujuan utamanya menduduki posisi TOP di sekolah barunya ini.

Kegigihannya ini menggerakkan orang-orang di sekitarnya untuk menjadi lebih kuat dan tidak pantang menyerah.

Selain disuguhi adegan berantem di sana-sini, dorama ini juga diselingi humor yang cukup menghibur, dan beberapa adegan 'hentai'. Karakter yang dihadirkan unik-unik, selain Shiiba si besar mulut yang kepedean selangit, ada juga Shiro (diperankan oleh: Sano Reo) yang cool dan imut, Marumo (diperankan oleh: Suzuki Nobuyuki) yang bodynya tinggi, bagus dan baik hati, Urabe (diperankan oleh: Machida Keita) yang setia kawan, Kirio si playboy yang manis (diperankan oleh: Usui Masahiro (anggota D-Boys)), dan tentu saja Syake, yang menempati posisi TOP. Selain tokoh-tokoh yang banyak disorot itu, tokoh-tokoh pendukungnya juga unik-unik. Sebut saja misalnya Laundry-san, yang saben hari kerjaannya mengumpulkan jaket dari orang-orang yang dikalahkannya (kebanyakan dengan cara curang), si tukang informan yang mengalahkan Shiiba pertama kali tapi belakangan jadi akrab dengan Shiiba, dan lain-lain.

Mungkin dorama dengan perkelahian sebagai bahan cerita utama ini terkesan sampah. Tapi sebenarnya membawa pesan moral yang sangat baik jika diterapkan dalam unsur kehidupan yang lain. Seperti misalnya Haruka (diperankan oleh: Triendl Reina (artis Jepang kelahiran Austria)), sang heroine cantik yang gemar dengan olahraga memanah. Awalnya dia sangat sedih dan putus asa karena kalah dalam kompetisi memanah akibat mengalami cedera tangan, tapi setelah mendengar kata-kata Shiiba yang sebenarnya ditujukan pada Shiro, Haruka jadi kembali bersemangat.

"You can just win next time, as long as you don't give up, you haven't lost."

Quote di atas benar-benar ngena buat Keka pribadi. Yup. Selama kita tidak menyerah, kita belum kalah. :)

Selain dipenuhi oleh para pemain pria yang memanjakan mata (rata-rata mereka masih bocah, kelahiran tahun 90an, kecuali pemeran Syake tentunya (diperankan oleh: Shokichi (anggota EXILE) :)) ), opening song dan background song untuk dorama ini bagus-bagus. Opening song adalah lagu milik brand new R&B group (not boyband) asal Jepang, GENERATIONS. Tokoh Shiiba dan Shiro adalah dua anggota grup tersebut. Dan background song yang keren sebagian besar diisi oleh band Jepang, Pay Money To My Pain.

Sebagai penutup,
PV dari lagu BRAVE IT OUT.