Thursday, May 23, 2013

Sherlock Holmes: A Study In Scarlet

Sumber gambar
Mulai merajinkan diri untuk membaca lagi. Setelah menghilangkan budget untuk membeli buku, solusinya adalah pergi ke perpustakaan umum daerah. Meski koleksi fiksi terjemahannya tidak terlalu banyak, tapi lumayanlah. Kalaupun memang ada buku yang Keka pengen, Keka akan dengan senang hati menyisakan uang jajan. Karena membaca itu lebih penting daripada berdandan dan berganti-ganti penampilan dengan baju dan sepatu baru, tapi makan lebih penting lagi sih :v

Novel fiksi terjemahan yang Keka temukan di perpusda. Pasti sudah gak asing dong dengan kisah-kisah detektif fiksi Sherlock Holmes yang terkenal ini. A Study In Scarlet adalah buku pertama petualangan detektif eksentrik ini dengan sahabat karibnya, Dr. Watson. Sudut pandang cerita tentu saja dari Dr. Watson.

Kisah diawali dari Dr. Watson yang sedikit menceritakan kehidupan awalnya sebelum bertemu dengan Holmes. Awal penceritaan yang baik dan tidak bertele-tele sehingga tidak membuat pembaca bosan.
Lalu pertemuan antara Dr. Watson dan Holmes pun mengalir dengan cepat tanpa dipaksakan untuk cepat. Begitu pula hari-hari dimana Dr. Watson belum mengetahui dan penasaran dengan apa profesi Holmes, pembaca seperti diajak untuk ikut penasaran, meski sudah tidak penasaran tentunya.

Kasus pertama yang menjadi inti cerita novel ini pun muncul ke permukaan seperti dijatuhkan dari langit saja. Kalau keseringan membaca manga (komik) Detektif Conan, kadang Keka jenuh sendiri bagaimana kasus pembunuhan selalu ada di mana Conan dkk selalu berada. Sedangkan kasus pembunuhan di novel ini memang sudah terjadi walau tanpa adanya Holmes di sekitar tempat kejadian perkara. Holmes pun awalnya melihat kasus ini dengan keenggananyang membuat Dr. Watson, mungkin juga pembaca sekalian menjadi gregetan karena ketidakseriusannya.

Meski demikian, teka-teki bagaimana Holmes sudah bisa memprediksikan ciri fisik pelaku dan bagaimana dia melakukan kejahatannya hanya dengan melihat dan melakukan hal remeh temeh yang awalnya kita anggap tidak penting, sangat menarik dan membuat kita ber"Wow, jenius!"

Yang Keka suka dari keseluruhan cerita di buku ini adalah bukan karena teka-teki dan pembunuhannya sendiri, melainkan motif di balik pembunuhan itu yang indah sekaligus menyedihkan. Di akhir cerita rasanya puas sekali, dan berkata dalam hati, 'Pelakunya melakukan hal yang benar.' dan tidak iba sama sekali dengan para korbannya.

Keka kadang sering tidak puas terhadap novel, manga, atau film dan cerita-cerita fiksi dalam bentuk apapun yang mengangkat tema detektif karena dangkalnya motif dibalik kejahatan khususnya pembunuhan yang terjadi. Jomplang aja kesannya kalau melihat kasus pembunuhan/kejahatan yang dibuat sedemikian rumit tapi motif di balik semua itu ternyata hanya hal yang terasa cukup sepele. Kecuali kalau si pelaku memang dasarnya punya otak psikopat yang melakukan pembunuhan/kejahatan hanya untuk kesenangan pribadi. Itu sih lain cerita ya ^^

Kasus pembunuhan di novel ini memang awalnya terlihat rumit seperti benang kusut, tapi setelah dipecahkan... ternyata oh ternyata, simple sekali. Untuk pembaca sendiri, Sir Arthur Conan Doyle menurut Keka tidak terlalu banyak meninggalkan petunjuk tentang siapa pembunuhnya. Nama pembunuhnya sendiri baru kita ketahui setelah Holmes 'mengumumkannya' kepada pembaca. Petunjuk-petunjuk yang ada memang hanya dapat membuat kita mengira-ngira bagaimana kejahatan itu terjadi, tapi tidak untuk mengetahui siapa pelakunya.

Bahasa yang digunakan di novel ini tidak rumit, mudah Keka pahami. Padahal banyak dari seri cerita pendek detektif ini, yang sebelumnya sudah pernah Keka baca, memiliki gaya bahasa dan penceritaan yang susah bener Keka pahami.

Akhir kata, Keka puas membaca novel ini dan menyelesaikannya hanya dalam waktu singkat. Mungkin hanya sekitar 3-4 jam (berhubung gak terus-terusan baca karena diselingi kegiatan lain). Ini sudah rekor, mengingat Keka tipe pembaca lambat. ^^


Ps:
Tadinya mau pake foto jepretan sendiri untuk ilustrasi, tapi fotonya gak sengaja kehapus sebelum sempat dipindah ke laptop, dan bukunya sudah dikembaliin ke perpus =A=
Terpaksa deh gugling gambar :D

3 comments:

Rechan said...

Ini adalah novel pertama yg kubeli dg tabungan ku sendiri waktu SMP Keka X3, sampe skrg ak jd Holmes Lover gara2 Conan,LOL.
Keka jg musti baca seri nya yg lain deh! Jos Gandos deh pokoknya ^____^b

Rechan said...

novel Holmes adalah novel favoritku Keka, dan udah ku ikutin dari SMP,gara2 kena virusnya Conan,LOL. Keka jg musti baca seri lainnya jg yg gak kalah menegangkan dan Jos gandos! XD

Kyrie Keka said...

Hahaha..iya Re. Keka punya kumpulan cerita terbaik Sherlock Holmes, tapi dah dikasi ke pacar sih =A=
Buku yang lain jg udah lumayan banyak kebaca ^^

Post a Comment