Monday, November 5, 2012

Last Nite Dream: Blonde Girl's Revenge

Sudah lama gak ngalamin mimpi yang teringat-ingat sampai bangun di pagi harinya karena mimpinya WOW.

Jadi mimpi-mimpi Keka bisa dibilang seperti Lucid Dream. Bahasa sederhananya adalah... mimpi yang disadari. Dengan kata lain, kita sadar bahwa kita sedang berada di alam bawah sadar, kita sedang tertidur, dan kita sedang bermimpi. Dengan memakai kekuatan pikiran, kita mengendalikan mimpi itu menjadi seperti yang kita inginkan.

Keka sering mengalami hal seperti ini, tapi belakangan sudah semakin jarang. Mungkin sebagai efek dari 'malas berimajinasi'.

Lalu tadi malam mengalami lagi. Walau gak sepenuhnya Lucid Dream sih.



Lucid Dream yang lazim Keka alami adalah Keka berada pada suatu tempat antah berantah, yang gak Keka harapkan kemunculannya. Muncul orang-orang tertentu dan makhluk-makhluk tertentu, dari yang wajar sampai yang gak wajar (yang gak wajar contohnya sekumpulan kambing pemakan manusia, naga, atau makhluk seperti hippogriff-nya Harry Potter tapi lebih terlihat kayak burung garuda raksasa sih. Semuanya pernah ada di mimpi Keka). Setting tempat yang membingungkan dengan alur dan plot yang aneh.

Lalu Keka sadar bahwa Keka sedang bermimpi, dan selanjutnya mengendalikan mimpi itu. Gak sepenuhnya bisa Keka kendalikan sih. Ibaratnya seperti main game. Yang bisa kamu kendalikan adalah dirimu di game itu. Sedangkan hal-hal yang lainnya tetap berjalan sesuai seperti program yang mengendalikan mereka atau kalau bermain game online, yang lainnya kecuali dirimu, dikendalikan oleh player lainnya.

Dan tadi malam ada orang ini di dalam mimpi Keka.



Sosoknya persis seperti karakternya di dorama Akumu-chan.

Seperti ini.... *tunjuk bawah*


Alkisah, Gackt di sini berperan sebagai dirinya sendiri, adalah seorang dermawan. Tinggal di rumah besar seperti kastil dengan dikelilingi anak-anak angkatnya yang jumlahnya mungkin ada sekitar 20an orang lebih. Anak-anaknya kinyut-kinyut dan berwajah Asia semua. Tapi kemudian datang 1 anak lain, bukan anaknya Gackt, tapi anak tetangga dari rumah sebelah. Kayaknya meski Keka sebut rumah sebelah, tapi jaraknya mungkin ratusan meter dari rumah Gackt karena rumahnya Gackt ada di puncak bukit. Seperti rumah vampir atau drakula gitu :D

Anak ini matanya biru, rambutnya pirang panjang. Ya, anak bule. Dan anak itu adalah point of view mimpi Keka. Ya, dengan kata lain Keka lah anak bule itu. Aneh. Bener aneh. Keka seperti terperangkap di badan anak itu, dan dapat merasakan apa yang dia rasakan. Merasa asing diantara kumpulan anak-anak berwajah Asia. Ingin ikut bermain, tapi merasa segan karena anak-anak yang lain menganggap Keka aneh. Tapi Gackt ramah banget dan mempersilahkan Keka sebagai anak bule (berasa gak realistis banget nyebutnya :D ) masuk ke dalam rumah dan memperkenalkannya dengan anak-anak yang lain.

Singkat cerita, Gackt mengangkat anak bule itu sebagai anak juga. Baru Keka sadari (sebagai diri sendiri bukan sebagai anak bule itu), kalau rumah Gackt itu seperti perangkap anak-anak. Sepertinya semua anak yang masuk ke rumah itu, jadi gak punya keinginan untuk keluar dan kembali ke rumahnya. *muncul ide fanfic! eaaa...*

Dan waktu pun berlalu. Kayak di film yang tiba-tiba muncul tulisan... '3 tahun kemudian', '5 tahun kemudian', '10 tahun kemudian', dst.

Anak-anak Gackt sudah pada besar. Gackt-nya sendiri menghilang entah kemana.

Dan disinilah kengerian itu mulai terjadi.

Keka sudah bukan berperan sebagai si anak bule itu lagi. Tapi ada di raga lain. Anak bule itu sepertinya mendendam dengan anak-anak yang lainnya, lalu menghilang gak lama setelah Gackt menghilang. Keka ada di raga Erika Toda. Ya artis Jepang itu. Gak tau kenapa kok bisa ada di badannya!? Sepertinya efek dari demen nonton Liar Game.

Erika Toda (Keka) di sini berperan sebagai orang lain bernama Nao. Nah iya, gara-gara Liar Game ini. Positif sudah :D



Dia adalah anaknya Gackt (belakangan diketahui adalah anak kandung, bukan anak angkat, tapi identitasnya sebagai satu-satunya anak kandung Gackt dirahasiakan oleh Gackt -makin mumet-). Keka sebagai si anak bule, masih inget gimana mukanya waktu kecil. Rambutnya panjang hitam diikat dua. Dan Keka sebagai si anak bule, iri sama dia.

Nao ini sudah gak tinggal di kastilnya Gackt lagi. Udah hidup mandiri. Lalu dia (Keka) dapet undangan untuk kembali ke kastil dengan ancaman yang ditampilkan dalam video. Seperti video siaran langsung. Ya seperti skype-an gitu lah. Anak-anak Gackt yang sudah besar-besar itu didudukkan di sebuah kursi meja makan. Mejanya panjang dengan banyak kursi dan makanan. Lalu diikat di kursi masing-masing. Gak semua sih yang duduk. Ada yang masih berdiri tapi ditawan. Yang duduk kalo Keka gak salah itung cuma ada tiga. Matanya ditutup, tangan dan kakinya diikat di kursi. Lalu tiba-tiba...

Crasshhh...

Tangan, kepala, dan anggota-anggota badannya yang lain TERPOTONG secara GAIB!!!

Apa ndak Keka kejet-kejet liat anggota badan pada lepasan disertai semburan-semburan darah :D

Di video itu ada suara ancamannya, kalo Nao (Keka) gak datang, saudara-saudaranya yang lain akan mengalami nasib yang sama. Dan beberapa saat kemudian, Nao mendapatkan pandangan gaib. Matanya bisa melihat makhluk kasat mata yang memotong tubuh saudara-saudaranya. Wuiihh, serem makhluknya euy!! Belum pernah Keka liat di film-film, tapi kayak agak-agak mirip Manten, demon di anime Inuyasha sih. Cuma gak terlalu gendut. Matanya merah, dan taringnya tajam-tajam. Bawa pisau panjang tajam berkilat-kilat. Makhluk ini kasat mata, jadi keliatan transparan.

Keka datang dong (masih dalam raga Nao), kembali ke kastil. Gak dengan gagah berani, tapi dengan takut-takut cuman sok diberani-beraniin.

Begitu datang langsung dikepung banyak orang-orang serem. Dari om-om dengan tampang pembunuh serial, sampe tante-tante make-up tebel yang kayaknya hobi makan orang biar tetap awet muda. Ternyata orang-orang serem itu adalah anak buah si anak bule yang sekarang sudah gede dan cantik. Si bule itu ternyata dendam karena sering dibully sama anak-anak Gackt yang lain. Meski si Nao gak ikut ngebully, tapi dia benci sama Nao karena Gackt sayang dia dan makin benci saat tahu kalo Nao adalah anak kandung Gackt. Harta-harta yang ada di kastil Gackt semua diwariskan ke Nao.

Si bule punya kemampuan mengendalikan makhluk gaib yang bisa motong-motong badan orang noh. Dan di sinilah Keka sebagai Nao dengan wajah seperti Erika Toda, jadi pahlawan XD

Keka baru sadar kalau ini adalah mimpi setelah melihat orang-orang terpotong. Kayaknya sih gak benar-benar sadar, tapi berhubung Keka ketakutan banget, jadi Keka memutuskan 'ini bukan nyata, INI CUMA MIMPI!!'

Makanya Keka gak kuatir datang ke kastil Gackt sendirian :D

Tapi jadi ragu juga kalau itu cuma mimpi, soalnya susah Keka kendaliin dan Keka mau ditangkep trus dipotong-potong XD

Saat udah mepet bahaya banget, udah mau ditangkep, baru deh Keka bisa memunculkan Naginata (senjata tradisional Jepang berbentuk seperti tombak, tapi sebenarnya pedang dengan gagang panjang). Kenapa gak pistol api aja ya? :D

Dan Keka nyumon jagoan cowoknya. Akiyama Shinichi (diperankan oleh Matsuda Shota) untuk nolong Keka sebagai Nao. Di sini jadi bener-bener kayak Liar Game, karena Nao berpikiran... dia gak bisa apa-apa kalo Akiyama gak ada. Ajaib dong, tiba-tiba Akiyama muncul. Namanya juga mimpi. :D

Baru hepi-hepinya pake Naginata-jutsu, duet bareng Akiyama yang berantem pake tangan kosong, eh tau-tau kebangun dong. Tapi alhamdulillah deh bisa bangun. Ngeri juga Keka ngebayangin mengalami mimpi dimana Keka dalam bahaya dan akan dipotong-potong lalu disajikan sebagai hidangan makan malam :D

Cuma sekali mimpi berdarah-darah karena ditusuk berkali-kali. Gak ngerti gimana bisa, rasanya sakit perih banget. Tapi begitu bangun dan periksa semua badan, gak ada yang luka sih.

Sebagai penutup postingan panjang ini, Keka cuma mau bilang....

Masih penasaran.

Kemana sebenarnya Gackt pergi meninggalkan anak-anaknya? Siapa sebenarnya si bule dan hubungannya dengan Gackt dan Nao?

Rasanya kok masih misteri kenapa dia bisa begitu dendam hingga memutilasi anak-anak Gackt yang lain.

Hmmm... *berpikir keras* <~ mulai gak sadar kalo itu cuma mimpi.

0 comments:

Post a Comment