Islam Dan Hijab Bukan Tuntutan Tapi Kebutuhan

Gak tau deh judulnya bakal nyambung pa kagak sama isi jurnalnya, yang jelas karena Keka mau nulis yang agak-agak agamis, jadi Keka awali dulu dengan membaca basmallah...

Bismillahirrahmanirrahim...

Lalu Keka haturkan salam...

Assalamuallaikum wr. wb. ukhti-ukhti sekalian *senyum manis*

Jadi Keka baru baca tulisan dari si mbak yang tulisan blognya Keka ikuti. Gak ada yang salah dengan tulisannya yang baru Keka baca, bagus seperti biasa. Hanya saja Keka mau menyampaikan pandangan pribadi terhadap topik yang dia angkat. BUKAN mengomentari tulisannya. Mbaknya kan pesen di blognya supaya yang mau komen di postingannya gak ngait-ngaitin dengan agama, jadi Keka dengan sopan ya gak komen. Buat postingan sendiri aja. Buat pengingat diri sendiri, dan sukur-sukur kalo bisa jadi pengingat orang lain.



Kalian para wanita sebagian besar tentu banyak yang tidak puas dengan bentuk tubuh kalian ya toh!? udah deh gak usah bo'ong. Biar sedikit atau sekecil apapun, pasti ada lah yang pengen kalian ubah atau kalian merasa tidak puas. Kalau kalian sudah merasa sangat puas, bahkan sedikit pun tidak ada terbersit di pikiran kalian bahwa... aduh anu aku kok kecil banget ya, itu aku kegedean, ini aku kependekan, dan lain sebagainya, alhamdulillah... kalian mungkin masuk jajaran orang berhati suci.

Keka sendiri banyak merasa tidak puas, tapi sebisa mungkin Keka tidak terpengaruh dengan hal itu. Cukup Keka rasai aja lah sambil bersyukur. Alhamdulillah... untung-untung Allah ngasih hidung, untung-untung kaki lengkap, untung-untung pinggul lebar, untung-untung dan masih banyak untung-untung lainnya. Makanya jangan lihat ke atas terus, sekali-kali tengok lah ke bawah. Tengok ke atas memang perlu untuk memacu motivasi, tapi tengok ke bawah juga perlu untuk merasa bersyukur atas apa yang kita punya saat ini. Gak semua orang bisa seberuntung kalian, tapi mereka tetap tersenyum dan gak jarang malah lebih banyak yang lebih bersyukur.

Well, kadang kita merasa tidak puas dengan 'ukuran' kita yang kecil, tapi di lain tempat, ada yang risih dengan punyak mereka yang besar. Dalam hal ini sebut saja ukuran tubuh secara keseluruhan aja ya... kalau mau yang lebih spesifik sih, ukuran dadah.

Kalian mungkin bisa mengatur proporsi tubuh dengan olahraga dan pola makan alias diet, tapi kalau ukuran yang satu itu kayaknya agak susah ya kalo gak lewat jalan operasi. Tapi masa iya sih sampe operasi!? Keka pernah liat teorinya dan belum liat prakteknya aja udah serem, apalagi sampe ngejalanin. Buat yang mau dan udah ngejalanin sih ya gapapa, tubuh kalian adalah milik kalian. Masalah ada resiko di belakang atau perihal ada enggaknya dosa, ya kalian juga yang tanggung sendiri.

Keka sendiri gak pernah ngalamin namanya kesulitan baju karena size yang kegedean di bagian itu. Pake baju yang agak-agak gimana... ya kelihatannya lempeng-lempeng aja :v

Tanggapan yang bikin gak enak ya paling-paling cuman dibilangin 'si rata' sama yang punya ukuran di atas rata-rata. Herannya justru dari kalangan kaum sendiri (cewek-cewek) yang rempong sama hal-hal semacam itu. Cowok-cowok malah gak ada yang komentar. Ya iyalah, kalau mereka komentar kemungkinan muka mereka udah pada bengep-bengep kena tonjok.

Sama halnya dengan bermake-up, sering kali cewek-cewek bermake-up justru karena iri sama teman mereka yang mekapan dan cantik-cantik dengan wajah kinclong. Buru-buru diet nurunin berat badan karena lihat teman-teman mereka yang langsing atau emang karena tren masa kini umumnya didominasi oleh cewek-cewek langsing nan kurus gak semlehoi.

Jadi kayaknya cewek-cewek ini pada berlomba-lomba tampil seperfecto mungkin bukan untuk menarik perhatian kaum Adam (walaupun ada sebagian yang demikian), tapi karena gak mau kalah saing sama cewek-cewek lainnya.

Lalu gimana dengan para ladies, awewe, dan ukhti-ukthi sekalian yang punya kelebihan atau kekurangan di bagian tenonet yang Keka sebutkan di atas tadi? Sebagian ada yang tetap pede, ada yang justru sangat pede dan cuek aja gitu mengumbar kelebihan atau kekurangannya, ada yang minder lalu salting gimana nutupin atau cari solusi busana yang gak nonjolin bagian itu, dan lain sebagainya.

Keka baru tau kalo orang yang punya 'kelebihan' seperti itu kadang jauh lebih tersiksa daripada orang yang biasa-biasa aja atau cenderung 'kurang'.

Alhamdulillah Islam sangat menyayangi kaum wanita. Kami diwajibkan menutup aurat, bukan untuk dibatasi 'kebebasan'-nya, melainkan untuk dilindungi. Meskipun gak toge-toge amat, Keka kadang agak rempong juga pake kemeja berkancing. Seringnya bagian 'disitu' terbuka sendiri, kancingnya sih masih stay, tapi ya gitu deh... ada yang ngintip. Pakai kerudung menutupi dada jadi gak kuatir lagi.

Bayangkan kalau anunya gede. Pakai kemeja repot, pakai kaos nemplok bener, pakai dress dengan kerah kleweran tambah gak karu-karuan. Pengennya cuek dan pede, tapi rempong kalau udah ditatap dengan pandangan-pandangan gak mengenakkan. Bukannya mau sok ngajarin, bagaimanapun yang namanya pandangan itu gak bisa ditahan, Keka sendiri biarpun cewek, tapi punya kegemaran lihat itu. Ini beneran. Kadang Keka takut juga kalau punya kelainan, tapi Keka meyakinkan diri kalau Keka hanya suka melihat keindahan, dan 'itu' adalah bagian yang indah. Karena indah dan berharga itulah, makanya dari kita sendiri yang harus melindungi.

Kalian kalau punya emas 50 kg, pasti disimpan rapi jali di tempat paling teraman di dunia toh!? Bisa gitu kalian ngarep gak kecolongan kalo emasnya digeletakin gitu aja di muka pintu rumah?! atau kalaupun kalian udah usaha nyimpen tapi masih aja kelihatan sama orang-orang yang punya niat nyuri. Berarti  usaha kalian buat 'nyimpen' masih belum maksimal.

Tapi kalau kalian pede, dan gak merasa terganggu dengan pandangan-pandangan negatif seputar 'kelebihan' dan 'kekurangan' yang kalian punya... ya itu sih terserah kalian. Sekali lagi hanya mengingatkan. Harta kalian adalah milik kalian. Semua resiko ada di tangan kalian. Tapi kalau ada jalan terbaik untuk melindungi supaya 'milik' kalian gak kecolongan, buat apa mikir cara lain yang belum pasti. Jaman sekarang mah yang pasti-pasti aja.

Kayak katanya si mbak cantik satu ini...