(Pertamax) Menginjak Takigawa

Rada nyombong kisahnya.
Akhirnya untuk pertama kalinya (dan mudahan bukan yang terakhir) Keka masuk ke restoran Jepang, duduk, dan menikmati menu-menu yang ditawarkan. Ya sebelumnya sih pernah juga, tapi restoran Jepang abal-abal :D

Di Balikpapan, kota yang sudah Keka huni sejak masih dikandung mama, restoran Jepang masih terbilang langka. Kalaupun ada, harganya tidak sesuai dengan kantong pelajar. Mau masuk aja rasanya mikir milyaran juta tahun cahaya.

Tapi akhirnya dengan dalih, sekali-kali, Keka dan keempat teman Keka yang lain memutuskan untuk nyobain juga bijimana rasanya makan makanan Jepang di restoran Jepang.

Daannn..

Terdamparlah kita di restoran Jepang bernama Takigawa. Iya... restoran ini buka cabang di Balikpapan. Satu-satunya, cuma ada di mall E-walk Balikpapan Super Block. Tempatnya cukup sempit minna. Kurang terasa hawa ke-Jepang-annya. Mana waktu kita makan di sana, di mall-nya lagi ada kompetisi shuffle dance. Jadilah Keka makan sambil manggut-manggut dengan kaki gak bisa diem mengikuti irama 'everyday I'm shuffling' :D

Hari itu kita sedang beruntung minna...
Takigawa-nya lagi sepi. Serasa satu restoran kita booking untuk berlima aja :D
Om yang sedang duduk itu sepertinya datang setelah kita sudah akan bersiap meninggalkan restoran ini.

Lalu apakah menu yang kita coba untuk cicipi?
Keka lupa nama-namanya. Yang jelas Keka, Mama Rin, dan Mama Riku sepakat memesan shabu-shabu seafood ukuran paling kecil saja. Menurut mbaknya, yang paling kecil itu sudah cukup dimakan untuk 4 orang. Apalagi lambung kita juga kecil-kecil :v

Ini shabu-shabu-nya...

Dimasak dengan dicemplungin ke dalam sini *tunjuk-tunjuk gambar bawah*

Awas panass...

Ini makanan (atau snack) pesanan Rin. Entah apa namanya...

Yang jelas itu ada nori (rumput laut), telur ikan, dan entahlah apa lagi. Enak sih, tapi Keka masih belum terbiasa dengan rasanya yang agak amis dan harganya yang mahal naudjubille. Harga sih masih terjangkau kantong. Sekitar 60k kalo gak salah ingat. Tapi ukuran makanannya....

sungguh menyakitkan hati TTATT

Jangan tertipu oleh gambarnya. Itu diZOOM berkali-kali! Ingat!!

Yang ijo itu wasabi-nya. Sambel ijo masakan Padang lebih nikmat jutaan pangkat sepuluh. Percayalah.

Dan ini Ramen Energy. Konon setelah makan ini, kita bisa langsung menggunakan jurus Kage Bunshin-nya Naruto

Gak percaya?

Liat nih, acil Rhe yang makan ramen itu bisa jadi banyak...

*ngabur sebelum dimutilasi* /=A=/

Untuk Ramen-nya enak sih. Masih sesuai dengan lidah Keka yang pribumi. Rasanya sebelas duabelas aja sama Sarimi rasa bakso. *diinjek koki Takigawa*

Lalu ini Udon Tempura pesanan ibu Dewi

Cukup enak nih. Keka nyicip udonnya lembut. Tapi agak geli karena gede-gede.... <~ ketahuan gak pernah makan udon. Wakswakswakss...

Yak! Cukup dengan foto-fotonya.

Dan kenapa gak ada satupun yang pesen sushi??? karena mahal kita kuatir dengan rasanya. Maklum, pribumi, gak biasa makan ikan mentah. *alesan*

Kesimpulannya:

- Tempat: nyaman, tapi sempit. Gak kebayang kalo misalnya banyak orang.

- Pelayanan: kurang. Mbaknya kurang senyum, dan keliatan grogi sampai menjatuhkan barang bawaannya di meja kami. Untung sepi dan yang dilayanin manis-manis jadi gak banyak protes :D

- Rasa: enak. Sesuai aja sih dengan harga walau harus mikir lagi untuk kembali ke sana.

- Harga: cukup relevan. Kecuali untuk makanan yang digulung sama nori itu. Gak nyaranin kalian pesan itu, kecuali kalo kalian ditraktir sih :v

Pertanyaan penting!

Sebaiknya saya harus menyiapkan uang berapa ya untuk makan di sana?

Jawabannya:

Seratus rupiyeh per orang cukup sih. Apalagi kalo kamu orangnya gak neko-neko ;)

Selamat mencoba...

Dan terimakasih telah menyimak tulisan ini.

Arigatou minna.... :*

Posted by -Keka-

Photos by Dewi